Jika Anda lahir di tahun 80-an atau awal 90-an, Anda kemungkinan besar mengetahui mainan yang satu ini, namanya bongkar pasang. Bongkar pasang atau nama lainnya adalah paper doll, merupakan salah satu mainan yang populer di kalangan anak perempuan yang besar di tahun 90-an. Sama seperti namanya boneka ini berbentuk 2 dimensi dan dicetak di kertas karton. Dalam satu lembar, biasanya terdapat 1 boneka dan beberapa baju serta aksesorisnya.
Karena harga bongkar pasang bisa dikatakan murah, maka semua anak perempuan dari berbagai kalangan bisa memainkannya. Pokoknya seru banget di masa ketika bongkar pasang menjadi mainan kesukaan anak perempuan. Ada sensasi seru ketika kita menabung dan tidak jajan supaya bisa membeli bongkar pasang, tukar-menukar baju dengan koleksi milik teman, dan memainkan peran si boneka sebagai adik kakak atau berteman. Kadang anak perempuan bisa memainkan bongkar pasang lebih dari 1 jam dan membuat para mama ngomel.
Mainan bongkar pasang tak hanya ada di Indonesia, hampir di semua negara punya versi bongkar pasang. Di masa tahun 60-70an, bongkar pasang kebanyakan memiliki bentuk wanita dewasa yang lebih real, dengan baju yang disesuaikan model ketika itu, ala vintage. Namun di Indonesia, bongkar pasang yang terkenal adalah bongkar pasang yang sudah mendapat sentuhan manga Jepang. Sang boneka biasanya bermata lebar, langsing, berkulit putih dan memiliki baju warna-warni. Tidak heran jika bongkar pasang Sailor Moon menjadi favorit.
Sayangnya, bongkar pasang tinggal kenangan. Semakin Anda dewasa, Anda tidak lagi memainkannya. Anak-anak di masa kini juga tidak lagi memainkan bongkar pasang dengan media kertas, karena sudah banyak aplikasi smartphone yang memiliki bongkar pasang dengan lebih modern. Anak-anak bisa mengganti baju, memberi makeup dan sebagainya hanya dengan membuka aplikasinya di smartphone.